1. Berikan makanan yang paling baik.
Kucing yang
sedang hamil membutuhkan banyak protein dan vitamin. Sejumlah besar
protein diperlukan untuk mendukung perkembangan janin. Pastikan makanan yang
diberikan mengandung protein yang tinggi. Persentase kandungan protein bisa
dilihat di kemasan. Biasanya makanan untuk kitten mempunyai kandungan protein
dan vitamin yang lebih banyak dibandingkan makanan untuk kucing dewasa (adult).
Sebaiknya kucing yang sedang hamil diberikan makanan untuk kitten ini.
2. Berikan Suplemen
Suplemen berupa vitamin dan kalsium juga diperlukan untuk meningkatkan kesehatan janin dan ibunya. Hati-hati dengan suplemen kalsium. Pemberian kalsium yang terlalu banyak menyebabkan perkembangan tulang janin yang berlebihan. Akibatnya ukuran janin terlampau besar dan sulit keluar pada saat akan dilahirkan (distokia)
Suplemen berupa vitamin dan kalsium juga diperlukan untuk meningkatkan kesehatan janin dan ibunya. Hati-hati dengan suplemen kalsium. Pemberian kalsium yang terlalu banyak menyebabkan perkembangan tulang janin yang berlebihan. Akibatnya ukuran janin terlampau besar dan sulit keluar pada saat akan dilahirkan (distokia)
3. Kucing hamil harus berada di dalam rumah.
Kucing yang hidup di luar rumah mempunyai resiko tertular penyakit
yang lebih tinggi. Keadaan di dalam rumah lebih hangat dan tenang, jauh dari
gangguan kucing-kucing liar yang dapat menyebabkan perkelahian antar kucing.
Selain itu kondisi di dalam rumah relatif lebih bersih. Anak-anak kucing harus
dilahirkan di tempat yang bersih.
3. Jangan memberikan sembarang obat selama masa kehamilan.
Pemberian obat-obatan pada kucing hamil hanya
dilakukan dalam keadaan darurat saja. Selalu konsultasikan pemberian obat-obatan
dengan dokter hewan anda. Berbagai obat-obatan seperti obat cacing, anti kutu
dan beberapa macam antibiotik dapat menyebabkan gangguan, cacat pada janin
bahkan keguguran.
4. Sediakan kandang /tempat yang nyaman
Sebuah kotak
kardus yang besar diisi dengan handuk atau alas serta serpihan koran sudah
cukup memadai. Tempatkan ditempat yang hangat, bersih, tenang dan terawasi.
Pastikan tempat ini telah tersedia minimal minggu sebelum waktunya
melahirkan.
5. Gunakan pasir kotoran (litter) yang
tidak menggumpal.
Kadang-kadang
kucing melahirkan anaknya di kotak/tempat kotoran (litter). Pasir yang terdapat
dalam kotak litter bisa menenpel di tubuh anak yang baru lahir. Induk kucing
biasanya tidak mau membersihkan (menjilati) anaknya bila tertutup pasir yang
menggumpal (merek : pura, cat san, hartz scoop dll). Gunakan saja pasir zeolit
yang relatif lebih murah dan tidak menggumpal. Butiran zeolit berwarna abu
kehijauan.
6. Jauhkan dari kucing-kucing lain.
Jika anda
memiliki banyak kucing, pastikan tempat melahirkan jauh dari kucing-kucing
lain. Pada saat melahirkan, kucing tidak suka berada didekat kucing lain,
meskipun kucing tersebut sudah saling mengenal sejak lama.
Insting keibuan dan proteksi akan semakin kuat pada saat mendekati kelahiran.
Ada beberapa kucing yang baru melahirkan akan langsung menyerang kucing yang
mendekatinya.
7. Siapkan persediaan makanan yang cukup
Siapkan persediaan makanan dan minum yang cukup bagi
kucing anda. Jangan biarkan kucing anda sendirian pada saat melahirkan.
8. Cek dokter hewan terdekat.
siapklan
catatan alamat dan nomor telepon beberapa klinik atau dokter hewan
terdekat. Hubungi dan cari informasi dokter hewan/klinik yang buka 24 jam
sebagai persiapan bila ada kasus emergency.
9. Cari informasi
selengkap-lengkapnya.
Selalu mencari informasi selengkap-lengkapnya dan
belajar terus menerus mengenai kehamilan kucing anda. Sehingga anda bisa
menangani proses kelahiran kucing sendiri dan dapat segera menganali bila
terjadi masalah atau komplikasi. Bila informasi yang benar dan lengkap telah
anda dapatkan, anda tidak akan panik lagi menghadapi kelahiran kucing
kesayangan. Demikian tips merawat kucing hamil, selamat mencoba!