Burung Prenjak biasanya hidup secara berkelompok. Mereka memiliki kelompok dan wilayah sendiri-sendiri, sehingga antar kelompok hidup terpisah. Untuk mempertahankan wilayahnya, Burung Prenjak atau sering juga disebut Ciblek ini, harus berani bertempur (adu suara) dengan Burung Prenjak lain.
Di habitat aslinya, Burung Prenjak mencari makanan berupa serangga kecil yang terbang. Burung ini juga suka dengan ulat kandang, kroto maupun jangkrik kecil. Pemberian makanan ini wajib, karena hanya dengan makanan itu prenjak yang dirawat penghobi bisa bertahan hidup.
Dalam masalah pemeliaharaan dan perawatan Burung Prenjak, bisa dibilang gampang-gampang susah. Memelihara Burung Prenjak yang baru ditangkap dari alam, pemeliharaannya lebih sulit, terutama untuk pemberian makan dan pelatihan.
Pemberian makan kroto atau ulat kandang harus dilakukan secara rutin dan tidak boleh terlambat. Namun untuk mengantisipasi jika kita terlambat memberikan makanan, sebaiknya disiapkan makanan tambahan berupa voor kecil.
Jika Burung Prenjak sudah mau makan voor, maka harapan untuk bisa hidup lebih lama cukup terbuka, walaupun kita sering terlambat memberikan kroto. Tetapi yang terpenting adalah bagaimana memberikan perawatan lanjutan, misalnya memandikan, menjemur maupun menjaga kesehatannya.
Yang juga harus diperhatikan oleh para penghobi yang merawat Burung Prenjak trotol (piyik), sebaiknya pada awal perawatan, hindari memandikan burung yang masih baru. Sebab kondisinya masih rentan terhadap penyakit, sehingga mudah sekali terserang penyakit pilek yang berakibat pada kematian.