Penyebab, Gejala Klinis dan Pengobatan Tumor Payudara pada Anjing dan Kucing


Semua hewan yang termasuk mamalia mempunyai kelenjar susu yang pada manusia disebut payudara. Kejadian tumor pada beberapa jenis jaringan pada anjing atau kucing lebih tinggi ketimbang pada manusia. Salah satu diantaranya adalah tumor payudara atau kelenjar susu, yang merupakan tumor yang paling sering ditemukan pada anjing betina.

Penyebab
Sampai sekarang penyebab dari timbulnya tumor tidak diketahui. Tumor kelenjar susu pada anjing sering mempunyai reseptor untuk hormone betina (estrogen dan progesterone). Ini berarti bahwa hormone-hormon tersebut memacu pertumbuhan tumor. Karena itu kasus tumor kelenjar susu tidak dijumpai pada anjing dan kucing yang telah diangkat indung telur dan kandungannya pada umur yang sangat muda. Sebaliknya, pemberian hormone progesterone untuk mencegah kehamilan atau untuk pengobatan yang lain, meningkatkan resiko timbulnya tumor.

Gejala Klinis
Tumor tampak benjolan dibagian dada atau perut bagian bawah. Benjolan ini biasanya terdapat pada kelenjar susu dekat dengan putting susu, tetapi kadang-kadang letaknya agak jauh atau tidak berhubungan dengan kelenjar susu. Benjolan ini  agak keras, sedikit demi sedikit membesar, dan kadang-kadang pecah serta mengeluarkan cairan yang berbau busuk.

Pengobatan dan pencegahan
Sterilisasi atau spaying yang dilakukan sebelum masa berahi yang pertama dapat mencegah timbulnya tumor kelenjar susu. Kebanyakan anjing dan kucing betina di Indonesia tidak disterilisasi (spayed). Karena itu, sebaiknya pemilik hewan rutin memeriksa anjing dan kucing betina terhadap adanya benjolan disekitar kelenjar susu.

Pemeriksaan sebulan sekali pada anjing dan kucing di atas lima tahun sangat berguna untuk secara dini mendeteksi adanya tumor. Bila ditemukan adanya benjolan yang mencurigakan, periksakanlah hewan tersebut ke dokter hewan. Tumor dengan diameter tidak melebihi 4 cm, sangat besar kemungkinannya belum metastasis, meskipun bersifat ganas. Jadi operasi yang dilakukan pada stadium awal lebih menjamin kesembuhan pasca operasi. Metode pengobatan yang lain seperti metode radiasi, khemoterapi dan terapi hormonal tidak rutin dilakukan pada hewan di Indonesia.